Tampilkan postingan dengan label kebahagiaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kebahagiaan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Januari 2015

Sang Boneka

Empat anak lelaki berada di sebuah ruangan bermain. Datanglah seorang ibu membawakan gerobak yang penuh dengan berbagai macam mainan, mulai dari pistol, bola, puzle sampai sebuah boneka perempuan cantik. Keempat anak lelaki tersebut diperkenankan memilih mainan apa yang mereka suka dan akan mereka mainkan, tetapi mereka harus antri mengambilnya.

Saat memilih mainan ...
Anak 1 : "Aku memilih ring dan bola basket, karna itu lebih menyenangkan dan menyehatkan dari lainnya"

Anak 2 : "Bonekanya cantik sekali... Tapi tidak ah, aku pasti ditertawakan kalo terang-terangan mengambilnya, karna aku anak populer aku lebih baik mengambil robot besar itu."

Anak 3 : "Waaahhh.... Ada boneka cantik. Ambil ga ya? Ga usah deh, biarkan boneka itu berjalan kepadaku kalo memang dia menginginkanku. Aku pilih gitar, alat gambar, bola saja."

Anak 4 : "Banyak sekali mainan di sini. Aku bingung memilih yang mana..."

Sang Boneka : "Lihatlah aku ! Dan ambillah aku!"

Anak 4 : "Kenapa aku harus mengambil kamu? Aku tidak menyukaimu."

Sang Boneka : "Tidak ada yang memilihku, dan aku rasa kamu yang paling baik untuk bermain denganku"

Anak 4 : "Kenapa harus aku? Kenapa tidak yang lain saja? Aku tidak menyukaimu, sungguh..."

Sang Boneka : "Genggamlah tanganku dan kamu akan mencintaiku seperti aku mempercayakan diriku untukmu"

Anak 4 : "Tidak... Dan tidak akan. Aku sungguh tidak menyukaimu. Maaf... Aku ambil pistol saja"

Sang Boneka : "Aku mohon ! Ambillah aku ! Dan aku berjanji akan membahagiakanmu..."

Anak 4 : "Maaf, bukan janji yang aku butuhkan..."

Sang Boneka : "Baiklah, aku tidak akan berjanji kepadamu. Ambillah aku dan pistol itu. Saat nanti kau merasa tidak bahagia denganku, bunuh aku dengan pistol itu. Aku mohon... Ambillah aku ! "

Anak 4 : "Hufff... Baiklah, aku mengambilmu sekarang dan pistol itu juga"

Keempat anak tersebut sudah mengambil mainan mereka dan mereka sedang asik memainkannya. Anak 1 dengan olahraga basketnya, Anak 2 dengan robotnya, Anak 3 dengan gitar, bola dan gambarnya serta Anak 4 dengan pistol dan bonekanya.

Anak 2 : "Hei.... Kamu Anak 4 ! Kamu itu lelaki, kenapa kamu bermain boneka seperti wanita? Hahahahahaha"

Anak 4 : "Memangnya kenapa jika aku bermain boneka? Ini boneka disediakan di gerobak itu, dan kita diberi kebebasan untuk memilih mainan kita. Tidak perlu seorang wanita untuk memainkan boneka ini, lelaki pun boleh jika ia memang ingin."

Sang Boneka : "Sudahlah... Jangan dengarkan dia. Dia hanya iri kepadamu"

Anak 2 : "Iya aku iri kepadamu, boneka itu sangat cantik dan aku juga menginginkannya. Kemari ! Berikan kepadaku !"

Anak 4 : "Hei!! Kamu tidak bisa mengambilnya dariku begitu saja ! Ini bonekaku sekarang ! Dan tidak ada yang bisa merampasnya dariku !"

Anak 2 : "Lepaskan dia ! Berikan kepadaku !"

Anak 4 : "Kenapa kamu tadi tidak mengambilnya jika kamu menginginkannya??? Kenapa???"

Anak 2 : "Karna aku... aku..."

Menangislah Anak 2 karna dia kehilangan boneka yang sangat diinginkannya...

Anak 3 : "Hei, Anak 2 ! Kenapa kamu menangis?"

Anak 2 : "Anak 4 tidak memberikan bonekanya kepadaku, padahal aku snagat menginginkannya"

Anak 3 : "Hahahahahahaha.... Kamu sungguh bodoh ! Kamu populer, kamu tidak perlu takut untuk hal itu. Boneka itu akan mendekatimu, tanpa kamu memaksa si Anak 4."

Anak 2 : "Ya aku memang populer, tetapi aku takut boneka itu tidak akan tertarik kepadaku dan dia tidak akan menjadi milikku."

Anak 3 : "Tetaplah bermain dengan robotmu dan coba dekati dia dengan perlahan. Rayu dia dengan kepopuleranmu."

Anak 2 : "Bagaimana aku bisa melakukannya? Aku terlalu takut... Aku sangat menginginkannya."

Anak 3 : "Lihat dan perhatikan caraku"

Berjalanlah si anak 3 mendekati anak 4 dan sang boneka kemudian duduk dan bermain dengan semua mainan yang ia ambil.

Anak 3 : "Hai, boneka ! Lihatlah aku ! Semua mainanku bahagia bersamaku. Maukah kamu bermain denganku juga ?"

Sang Boneka : "Sepertinya menyenangkan.... Anak 4, bolehkan aku bermain sejenak dengannya?"

Anak 4 : "Silakan... Jika kamu ingin bermain dengannya, aku ijinkan"

Sang Boneka : "Terima kasih..."

Dengan mudahnya Anak 3 mengambil hati sang boneka, mereka bermain dengan bahagia.

Sang Boneka : "Hai, Anak 4 ! Apakah kamu tidak ingin bermain denganku lagi?"

Anak 4 : "Dia masih ingin bermain denganmu. Jika kamu masih ingin bermain dengannya juga, mainlah... Aku di sini dengan pistolku saja."

Sang Boneka : "Baiklah.... Aku akan tetap bersamanya..."

Tiba-tiba Anak 2 mendekati sang boneka...

Anak 2 : "Apakah kamu tidak ingin bermain denganku juga?"

Sang Boneka : "Aku tidak yakin kamu akan membuatku bahagia seperti mereka"

Anak 2 : "Lihatlah aku ! Dan mendekatlah kepadaku, kamu akan bahagia, bahkan melebihi saat kamu bersama mereka."

Sang Boneka : "Baiklah..."

Akhirnya Anak 2 mendapatkan sang boneka. Ia sangat bahagia dan mencoba dengan luar biasa membahagiakan boneka tersebut. Ia selalu memeluknya, seakan ia tidak ingin melepaskannya. Saat Anak 1, Anak 3 dan Anak 4 berada di dekatnya pun ia harus berhati-hati dan sangat menjaga sang boneka agar tidak berpindah dari dirinya.

Sang Boneka : "Hai, Anak 4 ! Apakah kamu tidak merindukanku sama sekali ?"

Anak 4 : "Tidak..."

Sang Boneka : "Apakah kamu tidak ingin mengambilku dari Anak 2 ?"

Anak 4 : "Tidak Akan..."

Sang Boneka : "Apakah kamu tidak ingin bermain denganku ?"

Anak 4 : "Boneka... Kamu bersama siapapun aku tidak akan merebutmu. Tidak akan aku lakukan. Bermainlah dengan siapa yang kamu inginkan. Dan aku tidak akan mengganggumu."

Sang Boneka : "Anak 2, lepaskanlah aku ! Letakanlah aku di lantai ! Aku sedang tidak ingin bermain dengan siapapun."

Anak 2 : "Baiklah, boneka! Aku akan melepasakanmu... Jika memang itu yang akan membuatmu bahagia."

Anak 2 pun melepaskan sang boneka dari dekapannya dan menaruhnya di atas lantai seperti permintaan sang boneka. Sang Boneka sendirian, dia tidak menyangka Anak 4 yang telah mengambilnya dari gerobak, dengan tenang membuangnya begitu saja. Ingin sekali ia berteriak kepada Anak 4 untuk mengambilnya lagi, tetapi dia ragu dengan sikapnya yang dingin itu.

Sang Boneka : "Anak 4, lihatlah aku !"

Anak 4 : "Ada apa?"

Sang Boneka : "Apakah kamu tidak merindukanku ?"

Anak 4 : "Tidak..."

Sang Boneka : "Apakah kamu tidak ingin bermain denganku lagi?"

Anak 4 : "..."

Sang Boneka : "Ambillah aku ! Dan bermainlah denganku !"

Anak 4 : "..."

Sang Boneka : "Aku mohon ! Ambillah aku !"

Anak 4 : "Oke... Oke... Mari kita bermain !"

Anak 3 : "Hei, boneka ! Jika Anak 4 tidak ingin bermain bersamamu, bermainlah denganku saja ! Kamu buang-buang tenaga untuk merayunya !"

Sang Boneka : "...."

Anak 4 : "Boneka, terserah kamu mau main dengan siapapun. Ingat aku tidak akan memaksamu."

Anak 2 : "Hai, boneka cantik ! Lihatlah aku ! Aku di sini masih menunggu kamu bersamaku dan aku akan membahagiakanmu. Lihatlah Anak 4, dia tidak menginginkanmu."

Anak 4 : "Dia bisa membahagiakanmu lebih dari aku, boneka. Dan semua orang tau itu. Aku tidak akan memaksamu."

Sang Boneka : "Aku tetap memilih Anak 4 untuk bermain denganku, karna dia yang telah mengambilku dari gerobak. Dia adalah pemilikku sampai akhir nanti..."

Anak 2 dan Anak 3 : "Hei, Anak 4 ! Kamu sudah merayunya dengan kata-kata palsumu ! Dan kamu udah merebutnya dari kami !"

Anak 4 : "Ingatlah, kawan ! Aku tidak akan mengambil sesuatu pun dari kalian, bahkan kebahagiaan kalian. Jika bagi kalian kebahagian adalah boneka ini, ambillah ! Aku tidak akan mengambilnya sampai akhir nanti..."


--------------------------------------------------------- END ---------------------------------------------------------